Sejarah Matematika Yunani dan Perkembangannya
SEJARAH DAN FILSAFAT MATEMATIKA
MATEMATIKA PADA ZAMAN YUNANI DAN PERKEMBANGANNYA
A. Sejarah
Matematika pada Zaman Yunani Kuno
Matematika
Yunani adalah matematika yang ditulis di dalam bahasa Yunani, dikembangkan
sejak abad ke-6 SM sampai abad ke-5 M di sekitar pesisir Timur Laut Tengah.
Matematikawan Yunani tinggal di kota-kota yang tersebar di sekitar Laut Tengah
bagian Timur, mulai dari Italia hingga ke Afrika Utara, namun dibersatukan oleh
budaya dan bahasa Yunani. Matematika Yunani pada periode setelah Iskandar Agung
kadang-kadang disebut matematika helenistik. Kata "matematika"
sendiri diturunkan dari kata Yunani kuno μάθημα (mathema), yang artinya
"pelajaran tentang instruksi". Pelajaran matematika sendiri dan
penggunaan teori dan bukti matematika yang diperumum adalah perbedaan penting
antara matematika Yunani dan apa yang sudah diberikan oleh peradaban
sebelumnya.
Matematika
Yunani lebih berbobot daripada matematika yang dikembangkan oleh
kebudayaan-kebudayaan pendahulunya. Semua naskah matematika pra-Yunani yang
masih terpelihara menunjukkan penggunaan penalaran induktif, yakni pengamatan
yang berulang-ulang yang digunakan untuk mendirikan aturan praktis. Sebaliknya,
matematikawan Yunani menggunakan penalaran deduktif. Bangsa Yunani menggunakan
logika untuk menurunkan simpulan dari definisi dan aksioma, dan menggunakan
kekakuan matematika untukmembuktikannya.Bangsa Yunani juga mengembangkan sistem
numerasinya sendiri.Sistem numerasi yang digunakan bangsa Yunani ada 2 macam yaitu
sistem Attic (Herodianic) dan sistem Ionia.
Dalam sistem
numerasi Attic lambang untuk bilangan satu sampai empat digunakan lambang
tongkat dengan perulangan lambang, misalnya dua dilambangkan dengan II ,
sedangkan lima dilambangkan dengan ┌ ,yaitu huruf awal dari Penta (lima).
Bilangan lima sampai sembilan dilambangkan dengan kombinasi ┌ dengan tongkat
│.Selanjutnya untuk melambangkan bilangan sepuluh,seratus,seribu,sepuluh ribu
digunakan huruf-huruf awal nama bilangan itu, yakni sepuluh dilambangkan dengan
∆ (Deka = sepuluh), seratus dengan Н (Hekaton= seratus), seribu dengan χ
(Khiloi =seribu),sepuluh ribu dengan Ϻ(Myrioi = sepuluh ribu).
Lambang lain
yang digunakan sebagai penyingkat yaitu “┌” yang berarti lima. Jika digabung
dengan lambang lain, maka nilainya lima kali lambang dasar yang tertulis. Dalam
sistem numerasi ini, lambang nol belum ada. Sistem numerasi ini adalah sistem
numerasi aditif dan multiplikatif. Multiplikatif terlihat pada penggunaan
lambang dimana setiap lambang dasar yang sama dapat disingkat dengan
menggunakan lambang tersebut.
Desimal
Simbol
Yunani angka
Ι
-
Π
Πέντε
Δ
Δέκα
Η
ἑκατόν
Χ
χίλιοι
/ χιλιάς
Μ
Μύριον
Contoh:
23 = Δ ΔIII
45 = Δ Δ Δ Δ┌
50 = Δ Δ Δ Δ Δ atau éΔ
120 = H Δ Δ
1234 = XHH Δ Δ ΔIIII
43210 =MMMMXXX HH Δ
Sistem numerasi
Ionia digunakan setelah sistem numerasi Attic.Sistem numerasi Ionia menggunakan
alphabet Yunani sebagai lambang bilangan, yaitu sembilan huruf untuk
melambangkan bilangan satu sampai dengan bilangan sembilan,sembilan huruf untuk
melambangkan kelipatan sepuluh yang lebih kecil dari seratus, dan sembilan
huruf lagi untuk melambangkan kelipatan seratus yang lebih kecil dari seribu.
Sistem numerasi Alphabet Yunani lebih singkat dan sistematis, aturan
penulisannya yaitu: Bilangan yang terdiri dari 2 (dua) digit caranya dengan
menjumlahkan angka puluhan dengan angka satuan.
Contoh:
19 = 10 + 9 = qi
23 = 20 + 3 = gÀ
78 = 70 + 8 = ho
Bilangan yang terdiri dari 3 (tiga)
digit caranya dengan menjumlahkan angka ratusan dengan angka puluhan dengan
angka satuan.
Contoh:
174 = 100+70+4 =dor
448 = 400+40+8 =hmu
789 = 700+80+9 =qpj
Bilangan yang terdiri dari 4
(empat) digit atau ribuan, dengan cara membubuhi tanda aksen (‘).
Contoh:
1000 = a’
3734 = g’dlj
1287 = a’zps
Bilangan yang terdiri dari 5 (lima)
digit atau lebih, dengan menaruh angka yang bersangkutan di atas tanda M.
Contoh:
23734 = β Mg’dlj
231578 =gÀ
Ma’hof
B. Perkembangan Matematika di Zaman Yunani Kuno
Sejarah perkembangan awal matematika
pada zaman Yunani Kuno dimulai dengan orang-orang Yunani membuat matematika
menjadi sebuah disiplin ilmu. Mereka menyadari bahwa pentingnya ilmu matematika
dalam kehidupan sehari-hari. Orang Yunani mewarisi ilmu pengetahuan dari Timur
dan mereka mendalaminya dengan usaha mereka sendiri, inilah yang membedakannya
dengan para pemikir zaman Babilonia.
Sumber sejarah matematika Yunani sayangnya sangat sedikit.
Hal tersebut disebabkan karena di Yunani tidak ada papirus seperti yang
digunakkan di Mesir dan tidak ada tanah liat yang di gunakan di Babel.
Akibatnya, sejarah awal Yunani berawal dari mitos, legenda dan anekdot yang di
lestarikan oleh penulis yang hidup berabad- abad kemudian.
Pada Zaman Besi (abad ke-6 SM), menandakan kenaikannya
matematika di Yunani. Dimana peristiwa tersebut disebut “Peradaban Yunani”
dimana muncul perkembangan matematika baru oleh ilmuwan-ilmuwan seperti Thales
dan Pythagoras. Thales memiliki karya-karya dalam bidang geometri. Thales
berhasil membuat suatu pengukuran tidak langsung ketingian Piramida besar dan
mengukur seberapa jauh jarak kapal laut dari pantai. Sedangkan Pythagoras juga
memiliki karya-karya yang tidak kalah pentingnya dalam perkembangan ilmu
matematika. Pythagoras menemukan aritmatika, harmoni (music), dan astronomi.
Pengaruh Yunani
dalam ilmu matematika masuk melalui kegiatan penerjemahan. Menurut para
sejarawan, perkembangan matematika Yunani dibagi atas dua periode, yaitu
periode klasik dan periode helenistik.
1 1)
Periode
Klasik
Perkembangan
matematika di Yunani pada periode klasik berlangsung sekitar abad ke-6 SM dibawah
pimpinan kota Athena, yang berhasil menghalau serangan kekaisaran Persia.
Pada masa ini ada beberapa sejarawan yang menepatkan permulaan matematika yunani antara lain yaitu:
a a) Thales
Sejarawan
biasanya menempatkan permulaan matematika Yunani pada masa hidup Thales dari
Miletus (kira-kira 624-548 SM). Hanya sedikit yang diketahui tentang hidup dan
karya Thales, tipis kepastian bahwa kelahiran dan kematiannya berdekatan dengan
gerhana pada tahun 585 SM, yang mungkin muncul ketika dia masih dalam usia produktif.
Meskipun demikian, umumnya disepakati bahwa Thales adalah orang pertama dari
tujuh pria bijak dari Yunani. Thales menggunakan geometri untuk menyelesaikan
soal-soal perhitungan ketinggian piramida dan jarak perahu dari garis pantai.
Theles menyampaikan lima teorema tentang geometri yang mungkin diperolehnya
dari hasil pengalamannya.teorema tersebut adalah:
1.
suatu lingkaran dibagi
dua sama besar oleh diameernya.
2.
Sudut-sudut alas suatu
segitiga sama kaki adalah sama.
3.
Pasangan sudut
siku-siku yang dibuat oleh dua garis yang berpotongan adalah sama.
4.
Dua segitiga adalah
sama dan sebanguan apabila dua sudut dan satu sisinya sama.
5.
Suatu sudut yang
dilukis dalam setengah lingkaran adalah siku-siku.
Dia
dihargai sebagai orang pertama yang menggunakan penalaran deduktif untuk
diterapkan pada geometri, dengan menurunkan empat akibat wajar dari teorema
Thales. Hasilnya, dia dianggap sebagai matematikawan sejati pertama dan pribadi
pertama yang menghasilkan temuan matematika. tradisi yang melekat pada
Thales adalah peragaan teorema itu. Dengan alasan inilah Thales seringkali
dielu-elukan sebagai bapak organisasi deduktif matematika dan sebagai
matematikawan sejati pertama.Thales juga dianggap sebagai orang terdini di
dalam sejarah, yang kepadanya temuan-temuan khusus matematika disematkan.
Meskipun tidak diketahui apakah Thales atau bukan yang pertama memperkenalkan
struktur logika ke dalam matematika, yang saat ini menjadi hal
yang berlaku di manapun, tetapi diketahui bahwa di dalam dua ratus tahun
sesudah kematian Thales bangsa Yunani memperkenalkan struktur logika dan
gagasan pembuktian ke dalam matematika.
b b) Pythagoras
Tokoh
penting lainnya di dalam pengembangan matematika Yunani adalah Pythagoras dari
Samos (kira-kira 580-500 SM). Seperti Thales, Pythagoras juga berkunjung ke
Mesir dan Babilonia, kemudian Magna Graecia di bawah kekuasaan Nebukadnezar II,
tetapi menetap di Croton. Pythagoras mendirikan sebuah madzhab yang disebut
Mazhab Pythagoras yang menangani pengetahuan dan sifat-sifat wajar dan oleh
karenanya semua temuan para pengikut mazhab Pythagoras menjadi milik mazhab
ini. Dan karena di zaman kuno adalah suatu kelaziman untuk memberikan semua
penghormatan bagi sang guru, Pythagoras sendiri dihargai atas temuan-temuan
yang dibuat oleh mazhabnya.
Aristoteles
adalah seorang yang menolak penghormatan apapun yang khusus bagi Pythagoras
sebagai pribadi, dan menganggap bahwa karya mazhab Pythagoras adalah karya
sebuah kelompok. Salah satu persifatan terpenting dari mazhab Pythagoras adalah
bahwa mazhab ini memelihara persepakatan bahwa pengkajian matematika dan
filsafat adalah landasan akhlak untuk menjalani kehidupan. Jelas, bahwa
kata-kata "filsafat" (cinta akan kebijaksanaan) dan
"matematika" (yang dipelajari) dianggap digulirkan oleh Pythagoras.
Dari cinta akan pengetahuan ini datanglah banyak pencapaian. Menjadi kewajaran
untuk dikatakan bahwa mazhab Pythagoras menemukan sebagian besar bahan di dalam
dua pertama buku Euklides, Elemen.
Pythagoras
dihargai dengan pengakuan dasar matematika pada harmoni music dan menurut
tanggapan Proclus terhadap Euklides dia menemukan teori kesetaraan danpadatan
beraturan. Beberapa sejarawan modern telah mempertanyakan apakah dia
benar-benar membangun kelima-lima padatan beraturan itu, alih-alih para
sejarawan itu lebih menganggap masuk akal bahwa Pythagoras hanya membuat tiga
dari lima yang diakui.
Beberapa
sumber kuno menerakan temuan teorema Pythagoras bagi Pythagoras, padahal sumber
lain mengakuinya sebagai bukti dari teorema yang dia temukan. Sejarawan modern
percaya bahwa prinsip itu sendiri sudah diketahui oleh bangsa Babilonia dan
mungkin saja diperoleh dari sana. Mazhab Pythagoras memandang numerologi dan
geometri sebagai hal yang paling mendasar untuk memahami sift-sifat semesta dan
oleh karenanya menjadi kiblat bagi gagasan-gagasan filsafat dan keagamaan
mereka. Mazhab Pythagoras dihargai dengan beberapa pengembangan matematika
tingkat lanjut, seperti penemuan bilangan irasional. Sejarawan menghargai
mereka atas peran utamanya di dalam pengembangan matematika Yunani (khususnya
teori bilangan dan geometri) ke dalam sistem logika utuh menurut
definisi-definisi yang jelas dan teorema-teorema yang terbuktikan, yang
dianggap sebagai subjek yang pantas dari pengkajian di dalam kebenarannya
sendiri, tanpa memandang terapan praktis yang menjadi perhatian utama bagi
bangsa Mesir dan Babilonia.
c) Hippocrates
Hippocrates
semula adalah seorang pedagang yang memutuskan untuk belajar geometri yang
kemudian mengalami kesuksesan dalam bidang matematika.Hippocrates menulis buku
yang berjudul “Elements of Geometry”, mendahului karya Euclid “Elements”.
Salah
satu bagian dari karya Hippocrates ini kemudian muncul dalam buku “Sejarah
Matematika” Eudemus, adalah yang berhubungan dengan kuadratur suatu “lune”
yaitu bangun yang dibatasi oleh dua busur lingkaran yang mempunyai jari-jari
yang tidak sama. Menurut teorema Hippocrates segmen-segmen yang sebangun dari
lingkaran-lingkaran mempunyai ratioyang sama dengan kuadrat-kuadrat
alasnya.Hippocrates mendemonstrasikan teoremanya ini dengan memperlihatkan
bahwa luas dua lingkaran adalah berbanding lurus dengan kuadrat
diameter-diameternya.
d
e) Eudoxus
Dalam
bidang matematika Eudoxus memperkenalkan sesuatu hal yang baru tentang
perbandingan seharga.Eudoxus memberikan definisi yang baru dan lebih akseptabel
untuk perbandingan seharga.Yang mengatakan bahwa a/b = c/d, jika dan hanya jika
diketahui bilangan m dan n, bilamana ma / nb, maka mc < nd, atau apabila ma
= nb, maka mc = nd, atau apabila ma > nb, maka mc > nd. Kemudian Eudoxus
menemukan lagi suatu aksioma, yaitu sering disebut dengan nama “Axioma
Kontinuitas”, yang merupakan basis untuk metode penghausan (exhaustion),yang
ekivalen dengan integral kalkulus.Aksioma ini menyatakan bahwa apabila
diketahui dua besaran yang mempunyai suatu ratio (artinya masing-masing besaran
tidak boleh sama dengan nol).
e
f) Menaechmus
Menaechmus
adalah salah seorang murid dari akademi Eudoxus dan merupakan matematician yang
terkemuka. Menaechmous menemukan lagi kurva-kurva baru yang dikenal dengan
ellips.,parabola,dan hiperbola. Dengan mengenal kurva baru ini maka problem
delion dengan mudah dapat diselesaikan.
Dalam
memperlihatkan sifat-sifat irisan kerucut, menaechmus mulai dengan kerucut
tegak siku-siku (sudut puncak 900). Apabila kerucut ini dipotong oleh bidang
datar tegak lurus pada suatu unsur kerucut maka kurva dari irisan yang terjadi
persamaannya dapat dituliskan dalam bentuk y2=1x,dimana 1 suatu konstanta yang
besarnya tergantung dengan jarak antara titik puncak dengan perpotongan bidang.
1
2)
Helenistik
Peradaban
helenistik bermula pada abad ke-5 SM dengan penaklukan iskandar agung atas
pesisir laut tengah bagian timur, mesir, Mesopotamia, dataran tinggi iran, asia
tengah dan beberapa bagian dari india yang menjadi awal dari penyebaran bahasa
dan budaya yunani keseberang lautan. Bahasa yunani menjadi bahasa para sarjana
didunia helenistik dan matematika yunani melebur dengan matematika mesir dan
matematika babilonia untuk membangkitkan matematika helenistik.
Pusat pengkajian
terpenting pada priode ini adalah iskandariah di mesir yang menarik banyak
sarjana dari seluruh penjuru dunia helenistik, terutama yunani dan mesir,
tetapi juga dari yahudi, Persia, fenesia dan bahkan juga dari india. Sebagian
besar naskah matematika yang ditulis didalam bahasa yunani telah ditemukan di
yunani, mesir, Anatolia, Mesopotamia, dan sisilia.
Archimedes mampu
menggunakan infinitesimal di dalam cara yang sama dengan kakulus integral
modern.dengan mengasumsikan proposisi sebagai benar dan menunjukkan bahwa
langkah-langkah berikutnya menunjukkan kontradiksi dia dapat memberi jawaban
untuk soal-aoal sampai sembarang derajat keakuratan, pada saat yang sama menspesifikasi
limit-limit tempat beradanya jawaban.teknik ini dikenal sebagai metode
kelelahan dan dia memanfaatnkanya untuk menghampiri nilai
didalam kuadratur parabola
archimrdes membuktikan bahwa luas yang dilingkupi parabola dan garis lurus
adalah sama dengan
kali luas segitiga yang alas dan tingginya
sama panjang. Dia menyatakan solusi untuk soal itu sebagai barisan geometri tak
hingga yang jumlahnya sama dengan
.di dalam penghisapan pasir,
Archimedes berupaya menghitung banyaknya butiran pasir yang dapat dimuat oleh
semesta.untuk melakukannya dia menantang gagasan bahwa banyaknya butiran pasir
terlalu banyak untuk dihitung, dengan merancang skema perhitungan sendiri
berdasarkan myriad,yng dilambangkan 10.000.
Matematika dan
astronomi yunani mencapai tahapan lanjut pada peradaban kelenistik, yang
diramaikan oleh para sarjana seperti hipparchs, posidonius, dan prolemy yang
mampu membangun computer analog sederhana seperti mekanisme antikyhera.
C. Pencapaian Ilmu
Matematika di Yunani
Matematika
Yunani terdiri dari sebuah periode besar di dalam sejarah matematika, sangat
mendasar dalam geometri dan gagasan bukti formal. Matematika Yunani juga
bersumbangsih penting bagi gagasan-gagasan teori bilangan, analisis matematika,
matematika terapan, dan, pada periode itu, mendekati capaian kalkulus integral.
Tokoh-tokoh terkenal di dalam matematika Yunani di antaranya Pythagoras,
seorang tokoh buram dari pulau kecil, Samos sebagian berserikat dengan
kemistikan bilangan dan numerologi, tetapi lebih terkenal melalui teorema yang
dihasilkannya, Teorema Pythagoras, dan Euklides, yang dikenal melalui bukunya Elemen
Euklides, sebuah tulisan rujukan geometri selama berabad-abad.Capaian yang
paling berkarakter dari matematika Yunani mungkin teori irisan kerucut, banyak
dikembangkan di dalam periode Helenistik. Metode yang digunakan ini tidak
membuat penggunaan eksplisit aljabar, tidak pula trigonometri.
D. Tradisi
Manuskrip dan Penyalinan
Meskipun
naskah-naskah terdini berbahasa Yunani tentang matematika yang sudah ditemukan
adalah ditulis setelah periode Helenistik, banyak di antaranya dianggap sebagai
salinan dari karya-karya yang ditulis pada dan sebelum periode Helenistik.
Meskipun demikian, penanggalan matematika Yunani lebih pasti daripada
penanggalan naskah-naskah matematika terdahulu, karena sejumlah besar kronologi
wujud, tumpang tindih, kejadian-kejadian tercatat tahun demi tahun hingga kini.
Bagaimanapun banyak penanggalan yang tidak pasti; tetapi keraguan adalah
berkisar pada dasawarsa, bukan abad.
E. Sekolah Matematika
Yunani
1
Sekolah
Ionia didirikan oleh Thales (643 - 546 SM).
2
Sekolah Pythagoras didirikan oleh
Pythagoras pada sekitar 585.
3
Sekolah Eleatic dari kota Italia
selatan Elea dipimpin oleh Zeno yang membawa ke permukaan kontradiksi antara
diskrit dan kontinu, decomposable dan yg tak dpt dibagi.
4
Sekolah Eleatic. Democritus dari Abdera
(sekitar 460-370 SM) juga harus disertakan dengan Eleatics.
5
Sekolah Sofis (480 SM) itu berpusat di
Athena. Penekanan diberikan kepada penalaran abstrak dan tujuan menggunakan
alasan untuk memahami alam semesta.
6
Sekolah Platonis, yang paling terkenal
dari semua didirikan oleh Plato (427-327 SM) pada 387 SM di Athena.
7
Pythagoras pelopor sekolah, Theodorus
dari Kirene dan Archytas ari Tarentum, melalui ajaran-ajaran mereka,
menghasilkan pengaruh Pythagoras kuat di sekolah Platonis keseluruhan.
8
Akademi Plato adalah seperti sebuah
universitas modern. Ada alasan, bangunan, siswa, dan program pendidikan formal
yang diajarkan oleh Plato dan para pembantunya. Selama periode klasik,
matematika dan filsafat yang disukai.
9
Sekolah Eudoxus didirikan oleh Eudoxus
(c. 408 SM), yang paling terkenal dari semua yang hebat matematika Yunani
klasik dan kedua setelah Archimedes.
10 Sekolah
Aristoteles, yang disebut Lyceum, yang didirikan oleh Aristoteles (384-322 SM)
mengikuti sekolah Platonis. Aristoteles mengatur filsafat fisika, matematika,
dan realitas pada yayasan yang akan membawanya ke zaman modern.
jadi tahu sejarahnya sekarang
ReplyDeleteElever Media Indonesia
makalah ini bagus tetapi alangkah lebih baik nya jika dilengkapi dengan daftar referensi atau catatan kaki di bagian akhir makalah untuk lebih akurat lagi informasi yang dimuat pada makalah
ReplyDelete